Senin, 31 Januari 2022

Tantangan Menulis Buku Mayor


Judul: Tantangan Menulis Buku Mayor
Resume Ke :7
Gelombang : 23
Tanggal : 31 Januari 2022
Tema : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit 
 
" Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat." 
-Imam Syafi'i-
"Menulis adalah merekam jejak untuk anak cucu."
 
Menulis buku mayor? ya, terasa asing ditelinga saya. Apa itu buku mayor? Saya tahunya mayor itu pangkat dalam kemiliteran dan tangga nada. Ternyata bukan itu saja artinya. Kata mayor juga punya makna tersendiri dalam dimensi tulis-menulis.
Materi malam ini punya tantangan sendiri, yaitu menulis buku mayor dalam dua minggu yang akan dikupas oleh narasumber hebat, seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika sekaligus menjabat Rektor Universitas Pradita. Beliau adalah Bapak Prof. Richardus Eko Indrajit atau Eko Indrajit.
Pada kesempatan malam ini Pak Eko Indrajit berbagi pengalaman kepada para peserta belajar menulis agar dapat menjadi penulis hebat. Beliau mulai menulis tahun 1999 dan itupun didesak oleh mahasiswanya agar menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998 dan pada saat itu harga buku melambung tinggi dampak dari peristiwa tersebut. Beliau mendapatkan ide menulis dari buku-buku yang ada di perpustakaan berbahasa Inggris yang berisi ilmu tentang teknologi informasi. Akhirnya semenjak itu beliau rajin menulis apalagi hasil tulisan-tulisan beliau direspon baik.

Menulis bagaikan candu bagi Pak Eko, karena hasil dari sebuah tulisan begitu besar manfaatnya bagi masyarakat. Beliau pun berkenalan dengan para Penerbit Andi. Dari sini beliau banyak belajar bagaimana caranya membuat buku yang laku di pasaran.
 
Timbul pertanyaan di benak saya, apa itu buku mayor? 
Ternyata buku mayor adalah buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor. Timbul lagi pertanyaan, apa itu penerbit mayor? Mari kita simak penjelasannya!
Penerbit mayor? Waww ini penerbit besar. Tidak sembarang buku dapat diterbitkan oleh penerbit ini. Penerbit besar. Punya modal besar juga untuk melakukan penerbitan. Tim yang bekerja di dalamnya juga banyak, terdiri atas editor, lay outer, ilustrator, bagian marketing, dan distribusi. Naskah yang masuk akan diedit ketat, baik isi, tata bahasa, dan gaya penulisan. Naskah juga akan dibuat ilustrasinya. Setelah itu baru masuk lay out, cetak, lalu didistribusikan ke jaringan toko buku yang bekerja sama dengan penerbit ini.

Buku yang diterbitkan penerbit mayor sudah pasti ada ISBN-nya. International Standard Book Number (ISBN) adalah kode identifikasi buku. Kode ini terdiri atas 13 digit angka. Semua informasi buku seperti judul, nama penulis, nama penerbit, dan tahun terbit tercantum dalam ISBN. Jadi, satu buku hanya punya satu ISBN dan ISBN buku yang satu akan berbeda dengan buku yang lain.

Untuk menerbitkan satu judul buku, ibaratnya penerbit sudah mengeluarkan modal. Mereka menanggung semua biaya sejak proses awal hingga buku terpajang di toko. Berhubung sudah mengeluarkan modal yang cukup besar. Sebelum menerbitkan sebuah buku, penerbit juga harus mempertimbangkan berbagai aspek. Editor akan menyeleksi tulisan. Tentu saja menurut Pak Eko, tulisan yang dipilih adalah yang bagus, unik, dan dari segi marketing, tulisan harus "menjual". Tak heran bila editor akan menyeleksi ketat semua tulisan yang masuk.

Narasumber hebat ini juga mengingatkan jangan galau dengan rintangan. Semua dapat dihadapi asal kita memiliki tekad yang kuat, seperti membuat buku mayor dalam waktu dua minggu. Tentunya hal ini dapat dilakukan menurut beliau. Beliau pun membocorkan rahasianya.
Rahasia menulis buku mayor dalam waktu dua minggu.

πŸ‘‰ Kunjungi EKOJI CHANNEL, lalu cari konten/tema yang menarik

πŸ‘‰ Tulislah apapun yang saya katakan dalam jaringan youtube tersebut ke dalam bentuk tulisan.

πŸ‘‰ Buat struktur yang dibahas dalam bentuk 5W1H.

πŸ‘‰ Tunjukkan drafnya kepada beliau agar dapat diteliti dan dikomentari.

πŸ‘‰ Bahasan diperkaya dengan menambah konten dari sumber-sumber referensi lain oleh orang-orang atau guru yang ahli dibidangnya. Tak lupa Pak Eko juga mengajarkan cara mencari dan mendapatkan referensi.

Kelima langkah di atas dilakukan dalam dua sampai empat minggu. Apapun hasilnya beliau minta diberikan diakhir bulan. Setelah menjadi buku, Pak Eko serahkan draf tersebut ke Penerbit Andi Yogyakarta sebagai mitra PGRI dan EKOJI CHANNEL ACADEMY.
Dari situlah penerbit mayor akan membaca dan menelaahnya. Dalam waktu satu sampai dua bulan kemudian, para guru yang menulis tersebut akan mendapatkan informasi terkait siapa saja yang bukunya diputuskan untuk terbit dengan revisi minor atau mayor. Juga keputusan apakah diterbitkan dalam bentuk publikasi fisik atau elektronik yang kedua-duanya sama-sama prestis atau menguntungkan. Hasilnya hingga hari ini telah berhasil menerbitkan 39 buku di seluruh wilayah Indonesia.

Pada akhir penyampaian materinya, Pak Eko Indrajit mengajak para peserta untuk melakukan hal serupa, menulis buku mayor dalam dua minggu. Pada kesempatan ini beliau membuka batch baru, bernama Februari Romantis yang dapat diikuti maksimal 25 guru yang serius ingin menjadi penulis.
 
 

 Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 
Judul : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Resume Ke :  6
Gelombang Ke : 23
Tanggal : 28 Januari 2022
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber :  Noralia Purwa Yunita, M. Pd.
 
"Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." ( Imam Syafi'i)
"Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar yang bernama dunia, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa." ( Al-Ghazali )
 
Penat yang terasa di dalam raga terkalahkan dengan materi malam ini di kelas belajar menulis yang selalu dinantikan oleh setiap peserta khususnya saya. Karena pahit dan letihnya mencari ilmu yang hanya sesaat tak kan ada artinya dengan kebodohan yang akan kita rasakan sepanjang hidup seperti yang diungkapkan oleh Imam Syafi'i pendiri mazhab Syafi'i.
Narasumber malam ini memiliki segudang prestasi, yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M. Pd. dan akan dipandu oleh Ibu Raliyanti selaku moderator.
 
Bagi sebagian orang beranggapan bahwa menulis buku dari karya ilmiah bukanlah suatu kegiatan yang menarik bila dibandingkan menulis novel atau buku-buku yang berisi petualangan, motivasi, kiat-kiat menjadi orang sukses atau menceritakan biografi tokoh.
Padahal menulis buku dari karya ilmiah banyak memiliki manfaat, selain memiliki keuntungan, ilmu-ilmu dari sebuah karya ilmiah yang tertuang dalam buku akan tersebar luas tanpa terikat ruang dan waktu. Siapa pun akan bisa menikmatinya bila tertuang dalam sebuah buku.
 
Pemateri belajar menulis malam ini Ibu Noralia mematahkan anggapan dan memberikan pencerahan ternyata menulis buku dari karya ilmiah tidak kalah menarik dan memberikan segudang manfaat. Karena buku-buku karya ilmiah memiliki pangsa pasar tersendiri. Apapun jenis bukunya, setiap buku akan menemui takdirnya meskipun berbeda jumlah pembacanya.
 
Menurut  Ibu Noralia banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain.
πŸ‘‰ Dapat dibaca masyarakat awam
πŸ‘‰ Dapat diperjualbelikan sehingga akan ada keuntungan yang diperoleh
πŸ‘‰ Bagi para ASN dapat menaikkan angka kredit
πŸ‘‰ Penulis akan dikenal banyak orang
πŸ‘‰ Ilmu dapat tersebar tanpa batas jika sudah diubah menjadi buku
 
Pada kelas belajar menulis malam ini Bu Noralia juga memaparkan perbedaan antara format buku dan KTI.
Format buku sebagai berikut.
* judul
* kata pengantar
* prakata
* daftar isi
* isi buku
* daftar pustaka
* sinopsis
* profil penulis
* lampiran, daftar gambar dan indeks
 
Format karya tulis sebagai berikut.
* judul
* lembar pengesahan
* kata pengantar
* daftar isi
* pendahulian
* tinjauan pustaka
* metode penelitian
* pembahasan
* kesimpulan
* daftar pustaka
* lampiran

Narasumber hebat malam ini juga memberikan langkah-langkah mengubah karya tulis ilmiah (KTI) menjadi buku.
πŸ‘‰ Ubah judul
    Judul KTI cenderung menggunakan bahasa ilmiah dan terdiri dari kalimat yang panjang. Sedangkan buku cenderung menggunakan bahasa populer dan menarik. Untuk itu, judul KTI harus diubah agar lebih menarik, singkat, dan padat, tapi tidak mengubah makna.

πŸ‘‰ Ubah daftar isi
    KTI biasanya berupa beberapa bab yang menunjukkan pembahasan dari masalah yang dikupas dalam KTI. Namun ketika diubah menjadi buku daftar isi berubah menjadi pedoman 2W+1H.

πŸ‘‰ Isi dengan pengetahuan baru yang sedang ramai dibicarakan

πŸ‘‰ Hasil penelitian yang ditulis hanya bagian yang penting

πŸ‘‰ Kaidah kebahasaan dan penyajiannya 
    Karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Penulis bebas mengekspresikan tulisannya dengan gaya penyajiannya sendiri. Selain itu, penulis harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku secara lengkap dan tepat sasaran.

πŸ‘‰ Daftar pustaka dapat menggunakan blog namun situs resmi, seperti jurnal ilmiah e book, dan yang lainnya. Hindari penggunaan blog pribadi dan lain sebagainya.

πŸ‘‰ Berikan ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang penulis lakukan agar penelitian yang dilakukan benar adanya dan faktual.

πŸ‘‰ Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.

πŸ‘‰ Untuk menghindari self plagiarisme hindari menyalin utuh KTI yang akan diubah menjadi sebuah buku. Tetaplah menulis ulang setiap kalimat yang ada dengan tidak mengubah arti. Teknik parafrasa akan banyak membantu.

Buku karya ilmiah yang baik bukan sekadar mengubah judul, tapi isinya sama. Bu Nora menekankan bahwa perubahan itu harus didasari dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI yang asli.

Tanamkan niat dalam diri saat kita menulis yaitu untuk berbagi ilmu, pengalaman, pengetahuan atau lainnya yang memiliki nilai manfaat. Andai yang kita tulis banyak peminatnya dan dibeli banyak orang, itu merupakan bonus tersendiri bagi kita sebagai buah dari kerja keras.

Menutup resume malam ini, saya punya pantun untuk Bu Noralia. Moga ibu sudi membacanya😍
Jalan-jalan ke Kota Pangkalpinang
Singgah sebentar membeli duku
Materi Bu Noralia selalu ku kenang
InsyaAllah terabadikan dalam sebuah buku



 
 
 

Sabtu, 29 Januari 2022

Nelangsa

Nelangsa

Cuaca sangat panas siang ini. Tak terasa terbit air liurku melihat jejeran minuman dingin dihadapanku. Salah satu minuman favoritku teh dingin yang berdiri semampai dan berpeluhkan bulir-bulir akibat didekap mesra bongkahan es batu. Terbayang betapa nikmatnya bila ku dapat merengkuh sebotol es teh dingin itu, tapi semua anganku itu buyar,  hilang nikmatnya bila ingat ocehan istriku bila ia tahu aku minum teh manis dingin kesukaan ku. Lebih fatal lagi, aku tak diizinkan tidur bersamanya malam ini. Hahaha bisa- bisa aku tidur bersama nyamuk-nyamuk menyebalkan untuk menghabiskan malam.

Semenjak aku divonis mengidap diabetes, aku di depan istri bersumpah untuk tidak lagi minum-minuman yg manis. Salah satu janjiku, jika aku langgar aku bersedia untuk tidak tidur bersamanya, hahaha  nasib-nasib.

Ku rogoh uang dikantong, ahhh ternyata tersisa beberapa uang kertas kumal yang hanya cukup untuk ongkos pulang. Akhirnya aku hanya bisa memendam rasa, menelan ludah. Biarlah kurelakan teh botol dingin semampai dihadapanku daripada mendengar ocehan istriku apalagi sampai tak tidur disampingnya menghabiskan sisa malam.

Rabu, 26 Januari 2022

Menulis Membuatku Berprestasi

Menulis Membuatku Berprestasi 



Judul                    : Menulis Membuatku Berprestasi
Resume Ke          : 5
Gelombang          : 23
Tanggal                : 26 Januari 2022
Tema                    : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Narasumber         : Aam Nurhasanah, S. Pd.
  
"Jika Allah bisa mengubah siang menjadi malam, maka yakinlah Allah juga bisa mengubah lelahmu menjadi berkah."
 
Kalimat sarat makna di atas pantas ditujukan untuk pemateri malam ini, karena lelah beliau berbuah manis, sempat jatuh bangun berproses untuk membuat dirinya naik kelas dan memiliki segudang prestasi seperti sekarang.                    
                          
Meraih sebuah prestasi tidaklah mudah dan tidak semua orang dapat meraihnya. Bagaikan meraih bintang di langit rasanya mustahil untuk digapai, tapi ungkapan ini tidaklah terlalu berarti bagi pemateri malam ini yang memiliki segudang prestasi, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Beliau dapat membuktikan ternyata bintang itu dapat diraih berkat ketekunan, semangat untuk berubah dan tentunya usaha gigih serta mau melakukan perubahan yang berarti dalam hidup. Salah satu prestasi beliau sebagai juara 1 lomba blog PGRI dan sudah menerbitkan 41 buku antologi. 
     
Bu Aam berbagi pengalamannya tentang kegiatan menulis sehingga menghasilkan sederet prestasi dipandu oleh Bapak Dail Maruf. Awalnya beliau merasa bukan siapa-siapa dan tidak punya segudang prestasi. Malahan sempat jatuh bangun dan patah semangat untuk tidak mengikuti kegiatan menulis. Namun akhirnya beliau memupuk semangat kembali untuk dapat bergabung digelombang 12 belajar menulis yang sebelumnya beliau sempat ikut digelombang 8, tapi gagal.



                            
Foto-foto di atas menunjukkan sebagian kecil prestasi Bu Aam dalam menulis. Tentunya masih banyak hasil tulisan beliau yang sudah tertoreh lewat goresan pena. Meraih predikat juara 1 lomba membuat blog, takdir baik membawa Bu Aam melangkah menjadi editor dan bekerja bersama Bu Kanjeng di Oase Pustaka.
        
Naik kelas menurut Bu Aam adalah bagaimana kita dapat berproses dari nol sehingga dapat mencapai tempat yang lebih tinggi. Hal inilah yang dilakukan Bu Aam, beliau berproses dan menikmati masa-masa ini. Ketika sedang berproses terkadang rasa bosan atau lelah akan muncul, apabila dibiarkan hal tersebut dapat mengganggu semangat. Selalu semangat memperbaiki kualitas diri sehingga akhirnya bermetamorfosa menjadi sosok yang memiliki "faktor X" dan tentunya segudang prestasi dari hasil goresan pena. 
 
Kepercayaan diri salah satu pemicu yang akan membuat diri kita punya sesuatu yang berarti. Itu dibuktikan Bu Aam pada saat hampir menarik diri dan patah semangat mengikuti kelas belajar menulis Om Jay. Beliau beranggapan, kenapa orang lain bisa, sedangkan beliau tidak? Akhirnya dengan tekat yang kuat dan fokus terhadap tujuan, beliau dapat melewati semua rintangan.
Bu Aam juga membongkar rahasia agar menulis tidak membosankan. Rahasianya, jadikan menulis bukan sebagai beban, tapi jadikanlah menulis sebagai kebutuhan. Sehari saja tidak menulis, seperti ada yang kurang terasa dihidup kita, hambar, bagai sayur tanpa garam. Jadikan menulis sebagai passion atau gairah yang terus memompa untuk berkarya mengukir prestasi. Tentunya tidak hanya sebatas prestasi, tapi yang lebih penting, goresan pena kita dapat menjadi rangkaian jejak kehidupan walau kita tak lagi berpijak di bumi ini. Karya-karya atau tulisan kita tetap abadi dikenang sepanjang masa, minimal oleh anak cucu kita. Jika tulisan kita bermanfaaat dan masih tetap dipakai, maka pahala jariyah akan mengalir untuk kita di yaumil akhir nanti.
                        
Dibalik kegagalan ada pelajaran yang pasti akan memberi petunjuk untuk langkah selanjutnya. Habiskan jatah kegagalan selama masih muda. Nanti kita petik bertubi-tubi keberhasilan beruntun.
                            
                             


Semangat adalah modal untuk berhasil. Semangat disertai dengan pemikiran yang matang akan berpotensi untuk menunjukkan usaha dan prestasi.
Mari teman-teman tunjukkan semangat kita kepada orang lain, agar energi positif itu menular kepada mereka. Jangan takut menulis, berproses, sehingga naik kelas !
          
 
                 

 
                                 
   

Senin, 24 Januari 2022

How To Be The F1

 How To Be The F1

 
 Judul                        : How To Be The F1
 Resume Ke              : 4
 Gelombang              : 23
 Tanggal                    : 24 Januari 2022
 Tema                        : How To Be The F1
 Narasumber             : Maesaroh, M. Pd
 

 
                         Kata formula satu atau yang disingkat dengan F1 tentu tak asing lagi ditelinga para penggemar balap mobil. F1 adalah kelas tertinggi balap mobil kursi tunggal yang diatur oleh Federasi Otomotif Internasional dan dimiliki oleh Formula One Group. Kata formula di "Formula Satu" mengacu pada peraturan dan regulasi yang harus diikuti semua peserta.
Berkaitan dengan F1 yang menjadi tema kita malam ini, How To Be The F1, yaitu bagaimana menjadi yang tertinggi atau tercepat dalam menulis resume yang diimbangi isi tulisan yang baik akan dikupas tuntas oleh pemateri malam ini, yaitu Ibu Maesaroh, M. Pd seorang blogger, motivator, dan novelis yang multitalenta yang akan memberikan paparan bagaimana menulis resume yang baik dan menjadi F1 dikelasnya dan pertemuan malam ini dipandu moderator, Ibu Widya.
 
                        Penulis resume tercepat ternyata dipelopori Bu Maesaroh dan tak salah pilihan yang tepat jatuh pada beliau untuk mengisi materi malam ini. Menurut beliau, apabila kita menempatkan tulisan kita diurutan teratas, besar kemungkinan kita akan memiliki banyak pengunjung. Selain itu yang perlu ditekankan adalah esensi kita dalam menulis harus dipertegas, karena kita mengikuti pelatihan ini untuk menghasilkan sebuah buku solo. Untuk memenuhi target tersebut, maka kita harus menyiapkannya dengan baik, apakah itu dari gaya penulisan yang baik atau yang lainnya sehingga akan menjadi sebuah buku yang berkualitas. 

                        Menurut Ibu Maesaroh ada beberapa cara menulis resume dengan benar.
1. Amati materi dari narasumber dengan baik.
2. Modifikasi materi yang diberikan narasumber menjadi bahasa sendiri dengan kaidah penulisan yang   baku.
3.Hindari copy paste seluruh materi narasumber.
4. Materi yang disampaikan narasumber dapat dikembangkan dari materi lain yang masih berhubungan.
5. Berikan kesimpulan diakhir tulisan sebelim kalimat penutup.
6. Buatlah dengan gaya bahasa sendiri agar tulisan kita memiliki ciri khas.
 
Satu hal yang terpenting dalam membuat resume, yaitu penulis hendaknya memiliki karakter sendiri sehingga tulisannya berbeda dari yang lainnya. Hal ini sangatlah penting untuk menghasilkan resume yang baik dan menarik . Resume yang baik juga menarik, memancing orang untuk membacanya.

                        Penulis yang handal harus dapat mengatur pola pikirnya, Bu mae berujar seperti gambar dibawah ini.

Untuk itu beliau menitikberatkan dalam masalah karakter seorang penulis harus memiliki ciri khas. Karena dari sekian banyak penulis, belum tentu kita akan membaca tulisan orang lain. Tentunya tulisan yang memiliki ciri khas tersendiri yang akan menarik minat orang untuk membacanya.

                    Satu hal yang harus dihindari dalam menulis adalah hindari plagiarisme. Tentunya hal ini kurang baik, karena dapat melemahkan mental penulis yang lain. 
Sebagai penulis pemula tidaklah mudah menumbuhkan rasa percaya diri, tapi dengan tekat yang kuat hendaknya kita bisa menepis sikap itu dan menumbuhkan perlahan rasa percaya diri dalam diri kita. Hilangkan rasa malu, karena mungkin saja tulisan kita yang kita anggap jelek menjadi luar biasa bagi orang lain. Selain itu kita harus siap dengan segala kritikan dan jadikan itu sebagai pemicu agar kita dapat menulis dengan baik.
Bu Mae menegaskan bahwa yang terpenting adalah mulailah mencoba menulis, menulis, dan menulis!
Dengan sering menulis akan terasah secara alami dan akan muncul ciri khas dari tulisan kita sehingga membedakannya dengan tulisan orang lain. Sehingga timbul ketertarikan orang untuk membaca tulisan kita.
 
                    Dalam sesi tanya jawab ada pertanyaan yang juga merupakan problem saya, yaitu bagaimana menyusun kalimat yang enak dibaca? Bu Mae menjawab, bahwa hal tersebut perlu keterampilan khusus. Untuk itu, dalam menulis kita memahami keterampilan sense of jurnalism. Karena tulisan ternyata memiliki ruh dan dapat menyentuh hati pembaca.
 
                    Menjelang paparan materi ditutup, Bu Maesaroh menitip penggalan ayat motivasi, jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan.  Saya pribadi sangat setuju dengan kalimat tersebut, karena orang yang mau maju adalah orang yang siap menerima perubahan dan tentunya siap menerima kritikan. Tidak semua orang dapat menerima perubahan dengan terbuka. Padahal perubahan merupakan sesuatu yang pasti terjadi dalam hidup. Untuk itu kita harus dapat lebih beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam kehidupan mengingat perubahan tak dapat dihindari sembari mempertahankan nilai-nilai positif yang kita miliki. Begitu juga dalam membuat tulisan, tak ada salahnya kita berkaca dari tulisan orang lain yang mungkin dapat mewarnai tulisan kita tanpa harus menjadi plagiarisme.

"Ubahlah hidupmu hari ini. Jangan berjudi tentang masa depan, bertindaklah sekarang, tanpa penundaan." ( Simone De Beauvoir )
 
                     
 
                       
 
                     


 
 

 
                         

                        

 

 



Jumat, 21 Januari 2022

Menginspirasi Lewat Blog dan Youtube

 Resume

Judul                       : Menginspirasi Lewat Blog dan Youtube
Resume ke              : 3
Gelombang             : 23
Tanggal                   : 21 Januari 2022
Tema                       : Blog dan Youtube Mengantarkanku Menjadi Guru Inspiratif Terbaik Nasional
Narasumber            : Rita Wati, S. Kom.

Menginspirasi Lewat Blog dan Youtube


    Narasumber  belajar menulis dalam jaringan malam ini adalah Ibu Rita Wati, S.Kom. Bila melihat dari profil beliau sudah banyak prestasi yang ditorehkan dan tentunya ini menjadi inspirasi bagi saya agar dapat seperti beliau. Sejumlah prestasi yang telah ditoreh berkat mengikuti kelas belajar menulis.
     
    Ibu Rita menceritakan perjalanannya bagaimana  menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator, editor, moderator, dan sekarang diundang sebagai narsum hingga menjadi juara blog dan guru inspiratif terbaik nasional.
Awalnya ketertarikan beliau menulis sudah cukup lama sejak dua dekade lalu tahun 2001 ketika menjadi mahasiswa dan kebetulan berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku.
Sayangnya keinginannya itu tanpa eksekusi karena beliau bingung harus memulai dari mana. Empat tahun kemudian ditahun 2005, keinginan beliau tersebut kembali menggebu. Saat itu Bu Rita tidak terlalu aktif mencari tahu grup belajar menulis karena pada saat itu tidak seramai seperti sekarang.

    Kata putus asa tak ada dikamus beliau. Akhirnya beliau menulis apa yang ada dipikirannya. Ternyata beliau berhasil menghasilkan beberapa cerpen dan puncaknya berhasil membuat novel sebanyak 80 halaman. Namun, Bu Rita belum percaya diri tulisannya dibaca orang, akhirnya hanya tersimpan dihidden folder, dari itu beliau menghukum dirinya dengan kata "KAMU TIDAK BERBAKAT MENJADI PENULIS" dan dalam waktu yang lama beliau acuh tentang tulisan.  Pandemi datang membawa hikmah yang baik bagi Bu Rita. Akhirnya beliau mengikuti grup belajar online Om Jay walaupun awalnya tak tertarik. Begitu banyak hasil karya beliau yang menginpirasi, diantaranya telah menerbitkan empat buku solo, satu buku duet, sepuluh buku antologi dan sejumlah karya lainnya.
 
    Blog dan youtube menjadi sarana Bu Rita untuk membuat media dan materi pembelajaran. Tujuan beliau menulis materi di blog dan membuat video pembelajaran di youtube sebagai salah satu cara beliau mengajar siswa. Namun seiring waktu beliau juga aktif menulis baik artikel, cerpen, resume menulis , artikel, dll. Ratusan tulisan dan video yang beliau hasilkan dan akhirnya membuat kepercayaan diri beliau muncul. Akhirnya beliau mulai memberanikan diri untuk mengikuti lomba-lomba penulisan. Ternyata usaha keras Bu Rita membuahkan hasil. Dari sekian banyak prestasi beliau, puncaknya Bu Rita terpilih menjadi juara satu lomba blog PGRI dan guru inspiratif tingkat nasional.

 
   Foto di atas  adalah bukti prestasi Bu Rita. Ternyata banyaknya buku yang telah dihasilkan, itulah salah satu yang menjadi kriteria Bu Rita terpilih menjadi guru inspiratif tingkat nasional. Ibu Rita juga mengingatkan jika kita memang serius menulis, kejutan akan menanti kita dan satu kalimat membuat saya lebih bersemangat untuk menulis, bahwa memjadi blogger bagi guru sangat bermanfaat sebagai ilmu jariyah sebagai amalan yang tidak terputus selama ilmu itu masih dipakai.
 

    Memasuki sesi tanya jawab, satu pertanyaan menarik hati saya. Pertanyaannya bagaimana kriteria blog dan youtube yang inspiratif. Menurut Bu rita ternyata untuk membuat blog dan youtube yang inspiratif tidak memiliki kriteria khusus. Cukup kita harus rajin memperbaharui konten dari blog atau youtube yang kita miliki.
Pertanyaan yang cukup menarik juga disampaikan oleh peserta, yaitu bagaimana membuat video pembelajaran yang menarik? Hal ini juga yang menjadi kendala bagi saya karena keterbatasan kemampuan IT yang dimiliki.  Menurut Bu Rita pembuatan video pembelajaran diserahkan kepada individu masing-masing. Banyak pilihan yang dapat digunakan dalam pembuatan video pembelajaran, seperti aplikasi kinemaster, videoshow, filmmora, dll. Semua itu dapat dipelajari dan merupakan tantangan bagi guru agar dapat membuat video pembelajaran yang menarik.

     Berkaca dari keberhasilan yang diraih Bu Rita, ternyata setiap keberhasilan harus didukung dengan usaha yang tak mengenal kata menyerah dan tentunya doa-doa yang terus kita panjatkan kepada Allah agar memudahkan setiap urusan atau usaha kita baik dunia atau akhirat. Juga tak kalah penting belajarlah sampai akhir hayat, karena tak ada batasan waktu dalam menuntut ilmu. Karena sejatinya hal-hal yang bermanfaat yang kita tuangkan dalam sebuah tulisan akan menjadi amal jariyah bagi kita untuk menerangi alam kubur kita nanti.


    


    
    
     
    
    


 

Rabu, 19 Januari 2022

Menulis sebagai Passion

Judul                : Menulis sebagai Passion

Resume ke       : 2

Gelombang      : 23

Tanggal            : 19 Januari 2021

Tema                : Menjadikan menulis sebagai passion

Narasumber    : Dra. Sri Sugiasti, M.Pd

Malam ini pertemuan kedua pelatihan belajar menulis. Materinya tidak kalah seru dengan materi dihari pertama. Acara dibuka oleh moderator yang dipimpin oleh ibu Helwiyah. Ibu Helwiyah menyapa kami dengan hangat dan memandu kami untuk mempersiapkan diri menyimak materi yang disampaikan narasumber. Setelah memaparkan kegiatan malam ini yang dibagi empat sesi dan teknis untuk bertanya, moderator mempersilahkan narasumber untuk mengisi materi malam ini.

Narasumber istimewa malam ini yang biasa disapa Bunda Kanjeng merupakan lokomotif dari serangkaian gerbong antologi dari beberapa kelas yang dimotori Om Jay. Walaupun secara usia Bunda Kanjeng tak lagi muda, tapi usia tidak menjadi alasan bagi Bunda untuk aktif dan berkarya. Beliau aktif dalam kegiatan literasi. Beliau juga mengajak para peserta untuk berkunjung ke bloknya karena di sana banyak tulisan yang sederhana, tapi menginspirasi. Blog bagi Bunda Kanjeng adalah rumah tulisan sekaligus tempat beliau memarkir tulisan setelah dipoles dan dilengkapi, kemudian dari hasil tulisan di blog tersebut menjelmalah sebuah buku.

Latar belakang Bunda Kanjeng memilih tema malam ini, karena suatu gairah itu tidak akan pernah padam dan bagaimana agar kita selalu bergairah untuk selalu menulis dan menulis. Orang yang memiliki gairah biasanya penuh dengan kreatifitas, semangat dan selalu bahagia karena memiliki harapan.Tidak kalah penting beliau mengingatkan kami agar bangga dengan potensi diri yang dimiliki. Bunda buktikan pada saat menjadi penulis pemula, beliau merasa bukan siapa-siapa, tapi kenyataannya beliau berhasil melewati tantangan menjadi kurator atau menulis naskah antologi.

Mengapa menulis merupakan passion? Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam penyampaian materi Bunda Kanjeng. Masyarakat kita pada umumnya masih menganggap kemampuan menulis dipandang sebagai indikator dan kematangan berpikir. Selain itu profesi penulis adalah pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.                                                                                                      

Banyak kendala dan hambatan sehinga kita enggan menulis, diantaranya.
πŸ‘‰merasa tidak punya bakat
πŸ‘‰tidak memiliki waktu
πŸ‘‰tidak memiliki ide
πŸ‘‰tidak mau dikritik
πŸ‘‰tidak suka menulis
Kendala-kendala di atas harus disingkirkan, menurut beliau cobalah untuk mulai selalu bertanya dengan kata tanya mengapa?
πŸ‘‰ Mengapa kita menulis?
     Lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup di dunia.
πŸ‘‰ Bagaimana kita menulis?
     Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan.
πŸ‘‰ Kapan kita mulai menulis?
     Secepatnya, dimulai dari karya asli yang bersumber dari diri kita sendiri.

Hadist Nabi yang mengatakan "Khoirunnas anfa'uhum linnas" (sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain). Menurut beliau, hadist ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi diri kita untuk menulis.
Ibu Sri juga membagikan tips menjadi penulis yang baik.
1. Read
    Penulis yang baik perlu membaca banyak buku baik yang bersifat umum maupun yang spesifik misal sesuai dengan latar belakang pendidikan atau hobi.

2. Discuss
    Hal ini penting karena ide sering muncul saat kita mendialekaktifkan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Lebih baik lagi jika kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3. Look dan Feel
    Lihat dan rasakan ide tulisan tersebut baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media.

4. Socialize
    Kita harus dapat bersosialisasi terhadap hasil karya orang lain dengan banyak membaca  tulisan-tulisan yang berisi pengetahuan dan kisah pengalaman mereka.
Beliau juga memaparkan persiapan apa saja ketika mulai menulis.
πŸ‘‰ menggali dan menemukan ide
πŸ‘‰ menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca
πŸ‘‰ menentukan topik
πŸ‘‰ membuat outline
πŸ‘‰ mengumpulkan bahan materi/ buku

Dalam paparannya Bunda Kanjeng juga mengingatkan kalau menulis itu harus sabar. Bagi penulis pemula, sebaiknya fokus pada ketekunan dalam proses menulis. Menulislah semampunya, jangan dulu berpikir harus sempurna apalagi terlalu idealis. Selanjutnya setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang ditulis, tahapan yang harus dilewati hingga buku terbit adalah,
* editing
  Tahap ini kita membaca ulang dan menyempurnakan draf.
* revising
   Mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi dan mengevaluasi kembali naskah agar tidak terdapat kesalahan.
* publishing
   Pengiriman naskah, pracetak (cover, tata letak, ISBN, proofreading, percetakan, promosi, dan distribusi.
 
Beberapa langkah atau tips agar menulis menjadi lebih bergairah telah dipaparkan Ibu Sri, selanjutnya Ibu Helwiyah menyampaikan beberapa pertanyaan dari para peserta kepada Ibu Sri.
Salah satu pertanyaan yang menurut saya cukup menarik yaitu dari Ibu Faridah asal Sulawesi. Dalam memulai menulis mana yang lebih mudah apakah menulis isi dahulu atau menentukan topik dan genre?
Tanggapan Bu Sri, sebaiknya sudah memiliki topik, setelah itu dikembangkan, misal topiknya berinternet secara bijak, dari topik itu dapat dikembangkan menjadi beberapa paragraf yang berkaitan dengan internet. Setelah itu dikerucutkan sehingga tidak terlalu luas, misal internet untuk anak usia dini. Jadi, tema yang cukup luas itu disempitkan menjadi topik-topik. Kemudian kita bisa mencari bahan-bahan tulisan dari internet untuk memperkaya tulisan kita tersebut.
 
Sesi tanya jawab adalah akhir dari penyampaian materi malam ini dan Bunda Kanjeng memberikan pernyataan akhirnya bahwa menulis buku adalah pekerjaan mulia. Jadikan menulis sebagai passion. Jangan pernah takut tulisan jelek atau beranggapan tidak ada yang akan membaca tulisan kita. 
Beliau juga berpesan agar tetap berada dikomunitas literasi. Ikuti menulis bersama dibuku antologi sebagai jembatan menjadi penulis buku solo.
 


 




 

Selasa, 18 Januari 2022

Ide Menulis Bagi Guru

Judul           : Ide Menulis Bagi Guru
 
Resume Ke : 1
 
Gelombang : 23
 
Tanggal       : 17 Januari 2022
 
Tema           : Ide Menulis Bagi Guru
 
Narasumber : Wijaya Kusumah, M. Pd.
 

 Malam ini hari pertama saya dan teman-teman yang tergabung dalam komunitas belajar menulis online menerima materi perdana yang digawangi moderator Ibu Maesaroh. Terasa berat rasanya baik fisik dan jiwa saya mengikutinya karena letih raga seharian beraktifitas. Apalagi kegiatan menulis ini kurang saya sukai. Saya lebih suka menikmati tulisan orang lain ketimbang menulis, lebih senang berbicara dan juga membaca. Ternyata apa yang saya rasakan juga dialami narasumber materi malam ini, seorang penulis hebat menurut saya, Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd dan juga dari beliau saya juga terinspirasi untuk dapat menulis yang mudah-mudahan masuk ke dalam pola hidup sehat saya.
 
Pemula seperti saya terkadang yang menjadi kendala adalah mencetuskan ide dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menurut Omjay begitu beliau biasa disapa, ide itu ada di mana-mana. Semua ada di depan mata kita. Hanya saja kita belum terbiasa menulis. Padahal kita bisa saja berkat sebuah tulisan, kita bisa eksis dan sedikit narsis. πŸ˜€
 
Ide menulis dapat dimulai dari diri kita sendiri. Seperti saya berprofesi sebagai guru tentunya banyak ide yang muncul. Mungkin ide itu muncul dari pengalaman mengajar saya yang menyenangkan atau malah sebaliknya atau bisa juga dari peserta didik kita yang sukses dalam proses pembelajaran. Menurut saya, ide-ide itu juga dapat bermunculan dari pengalaman hidup yang sudah kita lalui, baik suka ataupun duka. Andai semua itu tertuang dalam tulisan, tentunya akan jadi tulisan yang menarik dan syukur-syukur dapat bermanfaat bagi orang lain.
 
Omjay berkesempatan melanglang keliling dunia berkat menulis. Tentunya hal ini dapat menjadi motivasi bagi kita, khususnya bagi diri saya sendiri untuk mulai suka menulis dan dari suka akhirnya menjadi terbiasa menulis. Saya pribadi tidak terlalu muluk berharap. Harapan saya dengan menulis dapat memperkaya wawasan saya, mengalihkan hal-hal yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat dengan menulis, ketimbang ghibahπŸ˜…. Lebih bersyukur lagi kalau dengan menulis, hasil tulisan saya dapat bermanfaat bagi orang lain.

Omjay memberikan contoh, cover buku di atas berjudul "Menggapai Pucuk Aksara". dari judul tersebut bisa kita angkat menjadi sebuah tulisan yang menarik pula. Ide sudah di depan mata, tinggal bagaimana kita menggalinya dan menuangkan dalam bentuk tulisan.
Menurut Omjay ada kiat sukses bagi penulis pemula, yaitu jadikan kegiatan menulis itu menjadi sesuatu yang asyik karena menulis itu membuat kita mengenal diri kita sendiri. Dari menulis kita dapat menemukan ide-ide yang ada di depan mata kita.
Oke Omjay, saya sependapat dengan Anda. Timbulkan dulu rasa suka terhadap kegiatan menulis , mudah-mudahan dengan rasa suka, membuat kita menjadi lebih mudah untuk menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan. Bagaimana nantinya kita bisa menulis, kalau dari awal tidak kita tumbuhkan rasa suka itu. Ibarat suka kita kepada kekasih hati, diawali dari rasa suka, lama-lama kita mengabadikan rasa suka itu dalam bentuk sikap dan perbuatan kita terhadap orang yang kita kasihi.

Bagaimana menulis tanpa ide? Oh mungkinkah?
Ya, mungkin saja. Apa yang tidak mungkin di dunia ini? Asalkan ada kemauan, di situ ada jalan.
Menurut omjay, cara menulis tanpa ide adalah dengan cara menuliskan apa yang Anda lakukan dan rasakan. Apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda inginkan.
Jadi, jangan menunggu ada ide, kalau menunggu ide muncul, mungkin tidak akan menjadi sebuah tulisan. Bukan begitu Omjay? Oke, sip deh.πŸ˜†

Menulis pada hakikatnya menyampaikan pesan. Kita harus dapat menyampaikan pesan itu kepada pembaca. Diawal tulisan kita, buatlah pembaca tertarik sehingga pembaca tergerak untuk membaca tulisan kita berikutnya.
Mulailah menulis dengan hal-hal yang kita sukai dan tidak terlalu banyak dulu. Misal menulis dengan tiga alinea yang terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. itu sudah menjadi sebuah tulisan.
Menurut Omjay tidak ada alasan untuk tidak menulis, apalagi bagi seorang guru yang rata-rata sudah S1. Yang jadi masalah utama kurangnya kita berlatih menulis setiap hari. Kita belum sempat duduk sebentar membaca tulisan orang lain. Itulah salah satu penyebab guru belum terampil menulis, ditambah dengan alasan kesibukan dan paling berbahaya menurut saya adalah rasa malas yang menguaasai diri bila hendak menulis.

Demikianlah beberapa hal di atas yang disampaikan OmJay terkait tema materi malam ini, yaitu Ide Menulis Bagi Guru.
Materi yang disampaikan terasa lebih bermakna dengan diberikan kesempatan bertanya bagi para peserta, dipimpin Ibu Maesaroh sebakomgai moderator berlangsunglah sesi tanya jawab.
Ada beberapa pertanyaan yang menarik hati saya.
 
1.  Bagaimana cara atau trik menghilangkan rasa malas ketika mau menulis.
     Kemudian ditanggapi Omjay, caranya memaksakan diri untuk menulis dan membaca tulisan orang    lain. Omjay pun memberikan rahasia tempat nongkrong Omjay bila membaca tulisan orang lain, yaitu di kompasiana.com.
 
2. Bagaimana cara mengolah ide menjadi sebuah tulisan?
   Tanggapan Omjay, apa yang ingin ditulis pokoknya tuliskan saja dulu, tidak usah terlalu dipikirkan ini dan itunya. Apa yang terpikirkan di benak kita, tuliskan saja.Masalah ide akan muncul dan sambung menyambung menjadi satu.
 
3. Apa dampak negatif dan positif jika kita tidak menulis seumur hidup?
   Tanggapan Omjay, menulis adalah cara kita menuju keabadian. Kalau kita menulis maka jejak kita akan terlacak minimal oleh anak cucu kita. Mungkin anak cucu kita tidak pernah berinteraksi dengan kita, tapi dengan ada tulisan kita seolah-olah kita dapat berdekatan langsung dengan mereka.
 
Akhirnya sesi tanya jawab mengakhiri pemaparan materi malam ini. Banyak hal yang saya dapatkan dan tentunya ini modal bagi saya untuk mulai menulis setiap hari dan penasaran ingin membuktikan mantra ajaib Omjay, MENULISLAH SETIAP HARI dan BUKTIKAN APA yang TERJADI.
Semoga pertemuan ini bermanfaat bagi saya pribadi dan tentunya teman-teman di grup belajar online ini.
Menulis adalah cara kita menuju keabadian, walau kita tak kan pernah selamanya hidup di dunia ini, yakinlah tulisan kita yang bermanfaat akan tetap abadidan salah satu harta yang tak akan lekang oleh waktu, minimal tulisan itu bermanfaat bagi anak cucu kita dan bernilai amal jariyah untuk penerang alam kubur kita nanti.
  
 
 

 
 











































































Mengelola Taman Bacaan Judul              : Mengelola Taman Bacaan Resume Ke    : 30   Gelombang    : 23 Tanggal          : 25 Maret 2022 Na...