Jumat, 25 Maret 2022

Mengelola Taman Bacaan

Judul              : Mengelola Taman Bacaan
Resume Ke    : 30  
Gelombang    : 23
Tanggal          : 25 Maret 2022
Narasumber   : Bambang Purwanto, S. Kom.
 
"Apapun kegiatan Anda lakukanlah dengan suka cita. Tebar energi positif di mana pun berada. Jadilah manusia yang mau terus bergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan".
 
Pengetahuan dapat direguk dengan cara membaca. Tak salah bila ada ungkapan yang menyatakan buku jendela dunia. Dengan membaca buku, kita dapat mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui sehingga wawasan pun bertambah.

Salah satu cara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan menggalakkan budaya membaca. Budaya membaca perlu dibangkitkan dengan salah satu cara yaitu tersedianya Taman  Bacaan Masyarakat (TBM).
Narasumber hebat malam ini, Pak Bams adalah salah satu pelopor pendiri TBM.
 
TBM Ayah Salwa LebakWangi, begitu namanya. Berdiri 5 Oktober 2011. Namun pada tahun 2012 berganti nama menjadi TBM Ayah Salwa Lebak Wangi. TBM AS LebakWangi hadir karena kepedulian terhadap anak-anak. Ayah Salwa sang pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Tentunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan ketika awal pendiriannya, begitu Pak Bams menuturkan. Beliau mengatakan justru tantangan dari pasangan pun menjadi halangan pertama yang harus dirundingkan. Perlu penjelasan yang meyakinkan sehingga akhirnya membuat hati istri Pak Bams luluh untuk menerima adanya TBM ini.

Pak Bams mengawali berdirinya TBM ini dengan mengumpulkan buku-buku yang dimilikinya. Sekitar 200 buku pun terkumpul. Beliau pun menyediakan sebuah rak dengan tiga trap. Rak pertama untuk menyimpan koran dengan buku pengunjung. Rak kedua untuk menyimpan buku cerita anak sebanyak 20 buku. Rak ketiga untuk menyimpan majalah bobo sebanyak 20. Rumah Pak Bams tanpa pagar sehingga memudahkan anak-anak untuk menjamah buku yang disimpan diteras rumah.

Perjuangan membangun TBM yang dilakukan narasumber hebat ini yaitu dengan melakukan pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Walaupun pada saat itu beliau menjabat sebagai Ketua RT. TBM AS LebakWangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan media sosial seperti facebook, walau sekarang kurang aktif, karena pandemi. Lewat FB kegiatan-kegiatan yang dilakukan TBM AS Lebakwangi diunggah. Cara yang dilakukan untuk menarik perhatian anak-anak yaitu dengan mendongeng. Gayung pun bersambut, ternyata anak-anak pun senang. Buku-buku pun dikeluarkan dan digelar di meja.

TBM AS Lebakwangi awalnya menggunakan dana pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur yang peduli terhadap kegiatan literasi. Inilah sumber keuangan untuk membayar insentif pengelola.
Menurut Pak Bams, TBM bagi keluarga beliau adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar, dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah kaku seperti perpustakaan pada umumnya yang tanpa suara. TBM ini justru jadi tempat anak-anak membaca dengan suka cita.
 
Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi para pegiat literasi justru saling menguatkan. Kegiatan ini murni kegiatan sosial tanpa mencari keuntungan. Keuntungannya dapat melihat anak-anak gemar membaca, meminjam buku, bercerita bersama, belajar komputer, belajar internet dan banyak kegiatan lainnya.

Tahun 2013 Pak Bams diberi kepercayaan menjadi Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung hingga tahun 2017. Tentunya tidak mudah memimpin organisasi tanpa biaya operasional. Beliau harus membangun kemitraan agar organisasi tetap berjalan. Beliau pun menggandeng Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan.
 
 
Prestasi-prestasi yang telah ditoreh TBM AS Lebakwangi
1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017
2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013
3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013
4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014
5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014
6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung
7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019

TBM dengan guru memiliki hubungan erat. Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang dapat dicintai. Guru tak hanya mengajar. Guru dapat melakukan banyak hal, salah satunya kegiatan literasi. Kegiatan literasi sangat banyak dilakukan di sekolah. Seperti yang dilakukan Pak Bams. Beliau sangat aktif sebagai penggiat literasi sekolah. Sampai akhirnya berhasil membuat SMP Taruna Bakti tempat beliau berkarir berhasil mendapatkan Anugerah Sekolah Literasi Kategori Utama se Kota Bandung. Penghargaan pribadi pun beliau toreh sebagai penggiat literasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.
 
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain".

 
 


4 komentar:

Mengelola Taman Bacaan Judul              : Mengelola Taman Bacaan Resume Ke    : 30   Gelombang    : 23 Tanggal          : 25 Maret 2022 Na...